“Mohon maaf, Ibu-ibu saya persilahkan menonton di pinggir lapangan saja,” kata saya pelan namun tegas saat beberapa orang tua/wali murid yang semuanya ibu-ibu turut bergerak ke tengah lapangan untuk mendampingi putra/putrinya. Saya tersenyum. Benar-benar tersenyum. Naluri membantu dan mendampingi anak-anaknya: ibu mana yang tak memilikinya? Alhamdulillah, emak-emaknya bisa memahami dan akhirnya berbaris rapi di pinggir lapangan.