Tampilkan postingan dengan label Ihtiar Tanpa Koma. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ihtiar Tanpa Koma. Tampilkan semua postingan

“ALLAH MAHA KAYA.....”

Kamis sore, 4 Juli 2019, sekitar pukul 16.00 WIB, sebuah sepeda motor memasuki area Masjid Baitul Abror. Dari propertinya, saya hafal pengendaranya: Pak Ro’i, pedagang Pentol Kuah, anggota Paguyuban Pedagang Keliling (PPK) Paninggaran. Sesekali juga mangkal di SDN 01 Tenogo.

Karena kebetulan saya sedang berkegiatan di teras rumah, saya menyapanya sebentar.
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • “WANI PERIH”

    Tulisan “Wani Perih” (Bahasa Jawa, artinya Berani Pedih) di bagian depan kaos itu menggoda mata saya. Sangat menggoda. Dan saya sungguh-sungguh tergoda. Juga tulisan di bagian belakangnya: “Pejuang Receh Tak Mengenal Tanggal Merah”
    .
    Sore kemarin; Senin, 24 Juni 2019 sekitar pukul 16.10 WIB, setelah melakukan kunjungan atau homevisit ke kediaman salah satu wali murid, saya mampir ke sebuah warung mie ayam dan bakso, tak jauh dari SDN 01 Tenogo Paninggaran Pekalongan untuk makan siang setengah sore.
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • previous home