BAHAN AJAR PAI HARUS DINAMIS


Bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dikatakan dinamis dan berhasil jika mampu mengakomodir perkembangan zaman dan senantiasa dikembangkan dengan metode yang kreatif dan tidak hanya pada berkutat pada aspek formal saja. Pendidikan agama bagi anak-anak itu bukan semata pada aspek ritualnya, tetapi, harus menyangkut nilai-nilai dari agama sendiri, demikian ditegaskan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam, Dr. H. Amin Haedari, M.Pd, saat pembukaan kegiatan Penguatan Bahan Ajar PAI pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak berlangsung pada Senin (24/9) di Cisarua, Bogor.

Direktur PAI menerangkan, umpamanya mengenalkan haji, tentu selain mengajak anak didik mengikuti simulasi tawaf sekitar replika kabah sambil berpakaian ihram, itu perlu menyampaikan pula nilai-nilai kesejarahan yang kemudian dikontekstualkan dalam kehidupan kekinian. Anak-anak juga harus diterangkan misalnya bahwa suatu saat nanti tiap orang akan dikumpulkan kembali dan tidak memiliki apa-apa lagi kecuali amal ibadah yang akan dibawa dihadapan Allah. Selain itu juga, dalam tawaf tersirat nilai kebersamaan manusia.
Aplikasi pembelajaran tentang nilai-nilai Islam melalui pengalaman belajar sehari-hari, pembiasaan di sekolah, perlu dirumuskan lebih lanjut ke dalam penyusunan bahan ajar, karena itu akan membantu para guru menanamkan, dan anak didiknya menemukan cara-cara menerapkan, ajaran Islam secara luas ke dalam semua segi kehidupan yang berbeda-beda.
Sumber: Dirjen Pendis

Artikel Terkait



  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar

    Next previous home