Tampilkan postingan dengan label Sertifikasi Guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sertifikasi Guru. Tampilkan semua postingan

SERTIFIKASI GURU MADRASAH DITUNTASKAN

Masih banyaknya guru madrasah di Indonesia yang tak memiliki sertifikasi guru bukan tanpa alasan. Dari data yang ada memang guru madrasah masih perlu ditingkatkan kualitasnya. Agar memenuhi standar dan sertifikasi yang dibutuhkan.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam KementerianAgama Nur Syam menjelaskan, terdapat hambatan teknis internal dari guru madrasah. Yakni, persoalan uji kompetensi awal yang tak dapat dipenuhi semua guru madrasah. Akibatnya jumlah guru madrasah yang bersertifikat pun sangat sedikit.

”Memang tidak mudah mendapatkan sertifikasi itu. Tapi bukan berarti dibiarkan saja. Harus didorong guru madrasah bersertifikasi pendidikan,” ujarnya di kantornya di Jakarta, Kamis (15/3).

Menurutnya, standar uji kompetensi awal yang menjadi syarat mendapatkan sertifikasi guru terbilang cukup berat bagi guru madrasah. Apalagi latar belakang guru madrasah pun sangat bervariasi. Dengan pengalaman yang berbeda-beda.

Untuk itulah, sambung dia, perlu ada negosiasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ini agar uji kompetensi awal tersebut bisa lebih disiapkan sejak awal. Tujuannya sebagai bahan pembelajaran guru madrasah. ”Tadi saya sudah bertemu dengan Direktur Perkembangan Akademik Kemendikbud. Saya meminta agar dibuatkan aturan pra uji kompetensi awal. Ini bakal sangat baik,” ujarnya.

Apa bentuk pra uji kompetensi awal itu, kata Nur Syam, merupakan tahapan yang dilewati oleh guru madrasah sebelum mengikuti uji kompetensi awal. Dengan melakukan placement test bagi seluruh guru madrasah. Menurutnya pendekatan placement test tersebut dapat menajdi acuan melihat kondisi guru madrasah.

Seberapa banyak jumlah guru madrasah yang secara teknis siap mengikuti uji kompetensi awal. ”Kalau tanpa placement test, bisa jadi guru madrasah tidak lolos. Kan kuotanya pun sangat sedikit. Yang kita harapkan begitu tes, mereka lolos,” ungkap mantan rektor IAIN Sunan Ampel ini.

Melalui program placement test diharapkan dapat mengetahui peta, mana guru-guru yang sudah memiliki pengetahuan yang mendasar dari aspek-aspek yang akan diujikan. Dan nanti itu akan menentukan rangkingnya. Setelah itu, dia menambahkan hasil placment test menjadi pegangan mengantarkan guru mengikuti uji kompetensi. Berbekal placement test sangat berpeluang guru madrasah lolos sertifikasi. ”Kalau sertifikasi didapat, banyak manfaatnya,” imbuh dia.

Bagi guru madrasah yang memiliki nilai placement test baik dapat secara cepat mengikuti uji kompetensi. Sedangkan bagi guru madrasah yang nilai placement test-nya masih buruk, perlu segera diperbaiki. Dengan begitu, dari merasa semua guru terpacu mengembangkan dirinya. Ini agar mendapatkan sertifikasi guru.

Bahkan, secara luas dapat memperbaiki kinerja pendidikan di madrasah. ”Kalau sudah bersertifikasi tentu ada yang berbeda. Gurunya menjadi lebih percaya diri dan terkoordiansi baik,” ungkapnya.


Sumber: JPNN
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • GURU AGAMA DIWAJIBKAN PLACEMENT TES

    Jika Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendikbud) memiliki Uji Kompentensi Awal (UKA), Kementerian Agama menggagas ujian serupa dengan istilah Placement Test atau tes penempatan. Tujuannya sama, untuk pemetaan komptensi guru. Ujian bagi guru calon peserta sertifikasi Kemenag ini bakal digulirkan Juni mendatang.

    Seperti di Kemendikbud, guru calon peserta sertifikiasi atau Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kemenag juga berjumlah ratusan ribu orang. "Saya tidak hafal jumlah pastinya. Saya siapkan dulu data pastinya," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nur Syam.

    Mantan rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya itu mengatakan, pembahasan perkembangan sertifikasi di Kemenag sudah dikonsultasikan dengan Kemendikbud. Nur Syam menjelaskan, pihaknya menyepakati Kemenag juga harus menjalankan ujian kompetensi. Layaknya pelaksanaan UKA di Kemendikbud. "Tapi kita tidak menggunakan UKA. Nama dan sistemnya juga berbeda," ujar dia.

    Menurut Nur Syam, ujian bagi calon peserta sertifikasi guru Kemenag disebut Placement Test atau tes penempatan. Nur Syam menjelaskan, ada perbedaan yang cukup menonjol antara tes penempatan ini dengan UKA di Kemendikbud. "Jika UKA itu berfungsi meluluskan dan tidak meluluskan," ujar Nur Syam.

    Sebaliknya, tes penempatan di Kemenag tidak berfungsi menggugurkan calon peserta sertifikasi guru. Ujian ini, kata Nur Syam, dijadikan sebagai pemetaan. Guru-guru calon peserta sertifikasi yang memperoleh nilai bagus saat tes penempatan ini akan ikut sertifikasi gelombang pertama. Sementara untuk peserta yang memperoleh nilai jelek, akan ikut sertifikasi gelombang belakangan.

    Sederhananya, ujian ini akan membentuk semacam ranking guru dari aspek kemampuan lima kompetensi pedagogik yang diujikan dalam placement test. Menurut Nur Syam, ujian ini akan dijalankan Juni mendatang. Pekan depan, tim dari Kemenag sudah mulai menyusun soal untuk placement test ini.

    Nur Syam meminta pelaksanaan tes penempatan ini tidak perlu ditanggapi dengan kecemasan. Seperti menjelang pelaksanaan UKA penghujung Februari lalu. Dia meminta, mulai saat ini guru-guru yang sudah ditetapkan masuk dalam daftar bakal calon peserta sertifikasi guru Kemenag untuk mempersiapkan diri.

    Kisi-kisi soal yang akan diujikan juga tidak jauh berbeda dengan UKA. Diantara terkait praktek mengajar dan isi atau konten mata pelajaran yang diajarkan guru bersangkutan.

    Selain mempersiapkan butir-butir soal, Kemenag juga menyiapkan anggaran untuk dialokasikan dalam placement test ini. Dia mengatakan, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diambilkan dari pos anggaran sertifikasi guru. Anggaran untuk placement test diharapkan bisa didapat dalam penyusunan APBNP 2012 nanti. "Saya belum bisa memperkirakan berapa anggaraanya," ujar Nur Syam. Dia hanya mengatakan, anggaran ini akan digotong bareng seluruh LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) Kemenag di tingkat provinsi.


    Sumber: Dirjen Pendis Kemenag RI
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Guru Kemenag Iri dengan Guru Kemendikbud

    Uji Kompetensi Awal (UKA) berjalan serentak di 33 provinsi, Sabtu (25/2). Dalam pelaksanaannya, ujian ini tidak "sehoror" yang ramai diberitakan menjelang pelaksanaannya. Di sejumlah lokasi yang dikunjungi Menteri Pendidikan Nasional (Mendikbud) Mohammad Nuh, peserta UKA terlihat santai meski ada sebagian yang merasa cemas.

    Dalam gelaran UKA, Nuh mengunjungi tiga lokasi ujian di kawasan Kota Tangerang, Banten. Dia memantau mulai sebelum ujian hingga pemusnahan naskah soal ujian.

    Di tengah riuhnya pelaksanaan UKA kemarin, terdapat persoalan baru. Sejumlah guru-guru di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) merasa iri. Para guru ini beranggapan, pelaksanaan UKA ini merupakan salah satu wujud dari kepastian proses sertifikasi guru. Mereka mengaku iri karena hingga sekarang di lingkungan Kemenag sama sekali belum berhembus kabar program sertifikasi guru musim 2012.

    "Tadi saya mendapatkan informasi keluhan guru Kemenag dari radio," ujar staf khusus Mendikbud bidang Komunikasi Media Sukemi yang ikut dalam rombongan. Dengan kondisi ini, Sukemi mengatakan meski awalnya banyak guru yang cemas terhadap pelaksanaan UKA, tapi akhirnya dipandang berbeda. Para guru menilai jika pelaksanaan UKA ini merupakan kepastian program sertifikasi guru.

    Terkait persoalan ini, Nuh mengatakan pihaknya akan mendorong Kemenag untuk sama-sama menerapkan UKA. Sehingga, dua kementerian ini memiliki standar kompetensi guru yang sama. Terkait pelaksanaan yang berbeda, Nuh tidak mempersoalankannya. Yang penting, harus ada kepastian upaya untuk mengetahui kompetesi awal para guru calon peserta sertifikasi. "Sehingga tidak ada lagi guru yang beranggapan, lho kok saya belum diurus. Kok tidak ada UKA. Kok tidak ada sertifikasi," urai Menteri asal Surabaya itu.

    Dia menjanjikan akan segera berkoordinasi dengan Kemenag untuk pelaksanaan UKA. Guru-guru yang di bawah nauangan Kemenag diantaranya, guru mata pelajaran umum di MI, MTs, dan MA. Atau juga guru-guru agama PNS di SD, SMP, SMA, dan SMK. Nuh menargetakan, jika Kemenag juga bisa segera memulai program sertifikasi, pada September nanti urusan ini tuntas. Jika bisa tuntas pada bulan tersebut, maka pemerintah gampang mengalokasikan anggaran tunjangan profesi guru tahun depan.

    Untuk diketahui, guru yang lulus sertifikasi tahun ini, baru mendapatkan tunjangan profesi tahun depan. Sesuai aturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pencairannya dirapel tiga bulan sekali.

    Di bagian lain, Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Nur Syam mengatakan, memang betul kementeriannya belum memulai proses sertifikasi guru. Namun, mantan rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya itu mengaku belum mendapatkan informasi ada guru Kemenag yang iri melihat kejelasan program sertifikasi guru-guru Kemendiknas. Meskipun begitu, Nur Syam mengakui program sertifikasi guru Kemenag harus segera dijalankan. Untuk itu, Senin besok (27/2) pihaknya akan menggelar rapat internal untuk mematangkan agenda sertifikasi guru. Selanjutnya, hasil rapat internal ini akan dirembuk lagi bersama jajaran Kemendikbud. Nur Syam menjelaskan, tidak menutup kemungkinan praktek UKA ini digunakan sebagai pembuka diterapkan dalam rentetan program sertifikasi guru di lingkungan Kemenag. Sebab, dia mengatakan Kemenag juga mendukung adanya pemetaan kompetensi guru-guru calon peserta sertifikasi guru. "Jangan sampai setelah mendapatkan tunjangan sertifikat, tidak diimbangi dengan peningakatan kemampuan mengajar," kata dia.

    Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo membenarkan jika selama ini guru-guru Kemenag iri melihat program sertifikasi di Kemendikbud. Sulistyo menjelaskan, implementasi program sertifikasi guru di Kemenag perlu diperbaiki terus. "Persoalan yang utama adalah kuota yang setiap tahun tidak bisa penuh. Baik di Kemendikbud atau Kemenag," katanya. Soal Panjang-panjang, Waktu Mepet Para guru peserta UKA kemarin memberikan beberapa masukan untuk pelaksanaan UKA selanjutnya. Diantaranya diungkapkan oleh Yulianawati, guru SD Muhammadiyah 5 Kebayoran Baru, Jakarta. Guru yang kemarin mengikuti UKA di SMPN 19 Jakarta itu mengatakan, terlalu banyak soal yang panjang betul uraian pertanyaannya. "Terutama yang bahasa Indonesia. Soalnya dan jawabannya sama panjangnya," ujar guru berumur 30 tahun itu. Akibatnya, banyak rekan ujian satu ruangan dengan nya tidak mampu menyelesaikan seluruh soal yang diujikan. Bagi guru di rumpun mata pelajaran sosial jumlah soalnya 100 butir. Sedangkan guru rumpun mata pelajaran ilmu pengetahuan alam mengerjakan soal 60 butir. Sementara waktu pengerjaan soal ditetapkan 120 menit.

    Untuk tingkat kesulitan soalnya sendiri, Yulianawati mengatakan sebenarnya tidak sulit. Tetapi, banyak guru yang terpaku pada materi-materi soal yang selama ini mereka ajarkan di sekolah. "Padahal ada soal yang dulu sudah diberikan waktu kuliah," katanya. Untuk itu, dia menghimbau para guru untuk sesekali membuka pelajaran-pelajaran saat masih duduk di bangku kuliah.

    Sekretaris BPSDM-PMP (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Mutu Pendidikan) Abi Sujak menjelaskan, seluruh butir soal sejatinya sudah melewati pengujian tertentu. "Jadi sudah pas antara tingkat kesulitan, panjang soal, dan waktu pengerjaan," katanya. Abi mengatakan, hingga kemarin dirinya belum mendapatkan informasi ada kecurangan maupun kendala sinifikan dalam pelaksanaan UKA. Baik itu dalam bentuk praktek perjokian, naskah soal bocor, ataupun keterlambatan distribusi soal. Abi mengatakan, bagi peserta UKA yang berhalangan hadir kemarin, diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan Rabu depan (29/2).


    Sumber: JPPN
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU 2012

    Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 telah diterbitkan oleh Badan PSDMP dan PMP Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui situs sergur.

    Untuk Guru SD, kisi-kisi terdiri dari 7 halaman dalam format file pdf. Silahkan unduh DI SINI.

    Catatan:
    File tersebut diunduh dari situs sergur pada tanggal 31 Januari 2012. Tetapi, entah kenapa, sejak tanggal 1 Februari kemarin, file tersebut sudah tidak tersedia lagi di situs tersebut. Beberapa saat lalu, file tersebut muncul kembali dengan judul Guru Kelas SD. Sama-sama dalam format file pdf, jumlah halaman menjadi 14. Silahkan unduh DI SINI. Bagi yang membutuhkan, silahkan unduh di link yang saya sediakan dan Insya Allah tetap aman karena di-upload di Ziddu. Untuk PAUD/TK/RA, silahkan unduh DI SINI. Untuk kelompok pendidikan/mata pelajaran lainnya, silahkan akses DI SINI. Semoga bermanfaat
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • KUOTA SERTIFIKASI GURU 2012 KAB/KOTA SE-JAWA TENGAH

    Setelah update data bakal calon peserta sertifikasi 2012 ditutup pada 1 Desember silam, kini kuota sertifikasi 2012 sudah bisa diketahui. Dari akses data dinihari tadi, untuk Propinsi Jawa Tengah, kuota yang di bawahnya berisi daftar bakal calon peserta sertifikasi 2012 hampir semuanya telah sesuai kecuali Kota Salatiga dimana jumlah bakal calon peserta yang terdaftar masih di bawah kuota.

    Berikut rangkuman kuota sertifikasi untuk kabupaten/kota se-Propinsi Jawa Tengah:


    NO
    KAB/KOTA
    KUOTA
    1
    KAB. CILACAP
    1,151
    2
    KAB. BANYUMAS
    1,152
    3
    KAB. PURBALINGGA
    641
    4
    KAB. BANJARNEGARA
    595
    5
    KAB. KEBUMEN
    1,765
    6
    KAB. PURWOREJO
    755
    7
    KAB. WONOSOBO
    543
    8
    KAB. MAGELANG
    934
    9
    KAB. BOYOLALI
    1,048
    10
    KAB. KLATEN
    2,180
    11
    KAB. SUKOHARJO
    1,137
    12
    KAB. WONOGIRI
    918
    13
    KAB. KARANGANYAR
    903
    14
    KAB. SRAGEN
    1,074
    15
    KAB. GROBOGAN
    1,405
    16
    KAB. BLORA
    1,655
    17
    KAB. REMBANG
    605
    18
    KAB. PATI
    1,189
    19
    KAB. KUDUS
    1,113
    20
    KAB. JEPARA
    1,077
    21
    KAB. DEMAK
    935
    22
    KAB. SEMARANG
    932
    23
    KAB. TEMANGGUNG
    599
    24
    KAB. KENDAL
    815
    25
    KAB. BATANG
    537
    26
    KAB. PEKALONGAN
    830
    27
    KAB. PEMALANG
    1,164
    28
    KAB. TEGAL
    1,673
    29
    KAB. BREBES
    1,414
    30
    KOTA MAGELANG
    299
    31
    KOTA SURAKARTA
    1,303
    32
    KOTA SALATIGA
    318
    33
    KOTA SEMARANG
    2,458
    34
    KOTA PEKALONGAN
    227
    35
    KOTA TEGAL
    320
    JUMLAH
    35,664

    Bila diurutkan berdasarkan jumlah kuota, maka kuota tertinggi adalah Kota Semarang sedangkan kuota terendah adalah Kota Pekalongan

    NO
    KAB/KOTA
    KUOTA
    1
    KOTA SEMARANG
    2,458
    2
    KAB. KLATEN
    2,180
    3
    KAB. KEBUMEN
    1,765
    4
    KAB. TEGAL
    1,673
    5
    KAB. BLORA
    1,655
    6
    KAB. BREBES
    1,414
    7
    KAB. GROBOGAN
    1,405
    8
    KOTA SURAKARTA
    1,303
    9
    KAB. PATI
    1,189
    10
    KAB. PEMALANG
    1,164
    11
    KAB. BANYUMAS
    1,152
    12
    KAB. CILACAP
    1,151
    13
    KAB. SUKOHARJO
    1,137
    14
    KAB. KUDUS
    1,113
    15
    KAB. JEPARA
    1,077
    16
    KAB. SRAGEN
    1,074
    17
    KAB. BOYOLALI
    1,048
    18
    KAB. DEMAK
    935
    19
    KAB. MAGELANG
    934
    20
    KAB. SEMARANG
    932
    21
    KAB. WONOGIRI
    918
    22
    KAB. KARANGANYAR
    903
    23
    KAB. PEKALONGAN
    830
    24
    KAB. KENDAL
    815
    25
    KAB. PURWOREJO
    755
    26
    KAB. PURBALINGGA
    641
    27
    KAB. REMBANG
    605
    28
    KAB. TEMANGGUNG
    599
    29
    KAB. BANJARNEGARA
    595
    30
    KAB. WONOSOBO
    543
    31
    KAB. BATANG
    537
    32
    KOTA TEGAL
    320
    33
    KOTA SALATIGA
    318
    34
    KOTA MAGELANG
    299
    35
    KOTA PEKALONGAN
    227
    JUMLAH
    35,664

    Daftar bakal calon peserta selengkapnya dapat diakses di situs Badan PSDMP dan PMP Pusat Pengembangan Profesi Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DI SINI

    Jangan lupa, cermati juga keterangan di bagian bawah yang menunjukkan warna tertentu, khususnya pada tulisan Dalam proses penghapusan dari kuota




    Salam Kreatif!


  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Next previous home